TASIK #1 : Improve Our Ramadhan's Quality


Kegiatan taujih 'TASIK' telah dilaksanakan pada jumat, 25 Maret 2022. Kegiatan ini diisi dengan beberapa rangkaian kegiatan yang bertempatkan di zoom meeting. Adapun kegiatannya diantaranya pembacaan tilawah, pembacaan hadist arba'in, penyampaian taujih, dan sesi foto bersama sebagai penutup acara. 

Pembacaan Hadits Arbain An-Nawawi ke-1 oleh Ziel Maqhwa Sunarto

"Sesungguhnya perbuatan itu bergantung pada niat. Setiap orang memperoleh sesuai dengan apa yang diniatkannya. Orang-orang yang hijrahnya karena Allah dan rasul-Nya, maka hijrahnya menuju Allah dan rasul-Nya. Sementara orang-orang yang hijrahnya karena dunia yang ingin diraihnya atau perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya adalah kepada apa yang menjadi tujuan hijrahnya itu." (HR. Bukhari dan Muslim)

  

Beberapa kesimpulan materi dari taujih diantaranya:

Dalil dari bulan Ramadhan: QS. Al-Baqarah ayat 183

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."


Bekal yang terbaik itu yang seperti apa?

Bertahap dan konsisten. Allah lebih mencintai amalan yang konsisten walaupun sedikit

1) Bekal pertama: Perbanyak puasa sunnah

Diriwayatkan dari Aisyah ra. Berkata: “Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW melakukan puasa satu bulan penuh kecuali puasa bulan Ramadhan dan aku tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa sunah melebihi (puasa sunah) di bulan Sya'ban.” (HR. Bukhari no. 1969 dan Muslim no. 1156)

2) Bekal kedua: menghidupkan malam dengan berbagai ibadah

• Qiyamullail/Tahajjud (Almuzzammil 1-3)

• Tilawah Al-Quran (Hadis Nabi)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 “Bacalah Al Qur'an, karena sesungguhnya ia akan menjadi syafaat bagi para pembacanya di hari kiamat.” (HR. Muslim)

• Beristighfar (Memohon Ampun)

Kalau ada kesempatan melakukan kebaikan, laksanakan saat itu juga. Jika kita memiliki kesempatan (seperti jabatan, harta, waktu, dll) maka jangan lupa beramal shalih karena semua yang kita punya akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak.


KEUTAMAAN MEMPERBANYAK ISTIGHFAR

(Kisah Al Imam Hasan Al Basri)

Ada beberapa orang yang bertanya kepada Imam Hasan Al Basri mengenai permasalahan:

1. Mengadukan Keluhan Bahwa ditempat ia tinggal kekeringan tidak ada hujan, kemudian Imam Hasan al-Basri menjawab “Istighfar”.

2. Mengadukan bahwa dirinya sangat miskin, tidak punya kekayaan. Lalu, Imam Hasan al-Basri menjawab “Istighfar” juga.

3. Mengadukan tidak punya keturunan. Lantas, Imam Hasan al-Basri menjawab “Istighfar” juga.

4. Mengadukan kebun kebunnya yang tandus. Imam Hasan al-Basri pun menjawab “Istighfar” juga.

Dalil nya Lihat Surat Nuh Ayat 10-12 Jawaban atas 4 permasalahan yang diadukan kepada imam hasan al basri

Artinya: maka aku berkata (kepada mereka), "Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu.”

Selain itu, Allah juga memberikan solusi dalam QS. Al-Insyirah dalam ayatnya yang ke-5,

Kata الۡعُسۡرِ bermakna kesulitan, menggunakan isim ma’rifah yang berarti kesulitannya sudah jelas. Kemudian, di kata selanjutnya, يُسۡرًا bermakna kemudahan, menggunakan isim nakirah yang berarti kemudahan yang ditawarkan banyak, bukan hanya 1 jalannya.

3) Bekal ketiga: meninggalkan amalan yang tidak bermanfaat

Setelah beberapa kegiatan pada acara taujih selesai, ditutup dengan doa dan foto bersama












Posting Komentar

0 Komentar