Turunnya Al-Qur’an pada bulan Ramadhan merupakan sugesti yang sangat kuat bagi umat Muslim untuk banyak membaca dan mengkajinya, karena pada hakikat dan realitasnya bulan Ramadhan merupakan bulan Al-Qur’an (QS. Al-Baqarah: 185). Betapa indahnya halaqah-halaqah kajian Al-Qur’an yang dikumandangkan di masjid-masjid sepanjang bulan tersebut. Kaum muslimin pun berbondong-bondong mendatanginya untuk mencari hidayah, hikmah, dan cahaya di pelataran rumah-rumah Allah. Faktor penyebabnya tidak lain karena Al-Qur’an memiliki rasa yang khusus pada bulan Ramadhan, karena ia akan mengingatkan kenangan saat ia turun dan hari-hari pengkajiannya.
Dari Imam Malik rahimahullah, bahwasanya beliau jika Ramadhan datang, halaqah-halaqah ilmu, kajian dan pemberian fatwa dihentikan sementara. Dan beliau mengatakan, “Ini bulan Ramadhan sehingga kita harus berkonsentrasi dengannya (Al-Qur’an)”. Para ulama Salaf terdahulu dalam mempelajari dan mendalami Al-Qur’an lebih intensif dari bulan-bulan lainnya. Ash-Shaum. ‘Abdurrahman ad-Dausari (hal. 52-53). Pada bulan Ramadhan dari setiap tahun, hendaknya hubungan seorang muslim dan Kitabullah (Al Qur’an) selalu mengalami pembaharuan, sehingga Ramadhan akan disambut dengan bacaan, pendalaman, pemahaman, perhatian, pembenaran dan pengamalan Al-Qur’an.
Disaat orang-lain ngebucin dengan yang bukan halalnya kita jangan sampai kalah saing, buktikan kita bisa ngebucin dengan yang halal di bulan suci mulia ramadan yaitu dengan cara bertadarus Al-Qur'an serta memaknai arti setiap ayat Al-Qur'an. Dengan kita mampu memahami makna diturunkannya Al Qurán pada bulan suci Ramadhan, semoga bertambah pula kecintaan, kegemaran dalam membaca dan mengimplementasikan ajarannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga kita dapat mencapai derajat taqwa dan menjadi hamba yang diridhoi Allah SWT, Wa Allahu álam bi Showab,
Sampai berjumpa di taujih asik berikutnya, Syukron jazakillah
0 Komentar